kelompok
merupakan suatu kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur
dalam suatu periode tertentu, dan merasakan adanya ketergantungan diantara
mereka dalam rangka mencapai satu atau lebih tujuan bersama. Sedangkan organisasi
adalah suatu organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
Jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa kelompok dalam organisasi ialah kumpulan dari dua atau
lebih manusia yang saling berkumpul bersama untuk memecahkan suatu masalah atau
mencari suatu solusi tertentu untuk mencapai suatu tujuan bersama.
·
Peran
kelompok dalam suatu organisasi
keterlibatan kelompok dalam suatu organisasi dapat
dilakukan dengan mekanisme pembagian atas individu–individu agar membentuk
suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja.
Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu
organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama
lain dalam melaksanakan suatu kinerja secara terstruktur.
Organisasi lebih mengutamakan atas pencapaian tujuan
dasar yang lebih mengedepankan kepada hasil yang ingin dicapai. Suatu kinerja
kelompok akan lebih efisien ketika di letakkan di ruang lingkup organisasi
karena suatu tujuan akan lebih cepat tercapai jika didalam pengelolaannya
dikerjakan secara berstruktur atau berkelompok.
·
Pengertian
Kelompok
Disini akan saya jelaskan mengenai definisi dari kelompok menurut
beberapa ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Interaksi Interpersonal
a)
Homans (1950) : Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan
yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak,
sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
b)
Bonner (1959) : Kelompok adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan
individu yang lain.
c) Stogdill (1959) : Satu sistem interaksi
terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan
oleh struktur sistem tersebut.
2. Persepsi Keanggotaan
a) Smith (1945) : Kelompok sosial adalah satu
unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif
tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah
laku dengan cara yang sama terhadap lingkungan.
b) Bales (1950) : Kelompok kecil adalah
sejumlah orang yang berinteraksi secara langsung dimana masing-masing anggota
menerima persepsi dan impresi pertama dengan yang lain dan memberi reaksi satu
dengan yang lain.
3. Kesaling tergantungan
a)
Lewin (1951) : Konsep tentang kelompok sebagai satu dinamika haruslah memasuki
definisi tentang kesaling tergantungan anggota.
b)
Friedler (1967) : Kelompok itu adalah individu yang mempunyai takdir bersama
dimana jika satu kejadian mempengaruhi seseorang dalam kelompok maka anggota
lain akan terpengaruh.
c)
Cartwright dan Zender (1968) : Kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai
hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling
tergantung dalam tingkatan tertentu.
4. Tujuan
a) Mills (1967) : Kelompok adalah satu unit
yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak
untuk mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama diantara
kelompok sebagai satu yang berarti.
b) Freedman (1936) : Orang masuk dalam
kelompok antara lain dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut.
5. Motivasi
a) Catell (1951) :
Kelompok adalah sekumpulan organisme yang saling berhubungan satu dengan lain
untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota.
b) Bass (1960): Kelompok adalah sekumpulan
individu dimana keberadaannya sebagai kelompok menjadi reward.
6. Organisasi Terstruktur
a) Mc David dan Harari : Organisasi sebagai
kelompok adalah sistem terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu
yang berhubungan dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat standar tentang
hubungan peran anggota dan mempunyai morma yang mengatur tingkah laku anggota
kelompok.
b) Sherif dan Sherif (1959) : Kelompok adalah
unit sosial yang ditandai sejumlah individu yang mempunyai status, hubungan
peran, norma tertentu yang semuanya itu mengatur tingkah laku anggota kelompok.
c) Stogdill (1959) : Satu sistem interaksi
terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur sistem
tersebut.
7. Mutual Influence
a) Shaw (1979) : Dua atau lebih individu yang
berinteraksi satu dengan yang lain dimana masing-masing anggota mempengaruhi
satu dengan yang lain.
Maka dapat
saya simpulkan bahwa pengertian kelompok tidak terlepas dari unsur-unsur berupa
keberadaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi dan saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Namun ini tidak
berlaku bagi sekumpulan individu yang tidak memenuhi unsur-unsur di atas, maka
belumlah dikatakan sebagai kelompok misalnya penonton sepakbola yang menjadi
sekumpulan individu namun mereka tidak saling mengenal dan tidak melakukan
interaksi.
·
Peran
individu dalam suatu organisasi
keterlibatan dan partisipasi anggota {individu}
dalam organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut
memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional
organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung
menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh
unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.
Masing–masing dari individu tersebut di dalam
suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan
terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam
suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu
tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem
untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
·
KELOMPOK
FORMAL DAN INFORMAL
·
Kelompok
Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya
peraturan dan anggotanya diangkat oleh organisasi. Dan merupakan kelompok
yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. kelompok
formal harus memiliki tujuan atau sasaran . Tujuan kelompok ini akan menentukan
struktur kelompoknyanya. Jadi, struktur kelompok merupakan suatu kerangka yang
menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan kelompok ,
hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
·
KELOMPOK
KERJA FORMAL
Dalam hal
ini mempunyai beberapa tipe utama kelompok kerja formal,yaitu:
1.
Kesatuan tugas khusus (special task
forces) : Kesatuan tugas khusus atau tim, dibentuk untuk menangani suatu
masalah atau tugas khusus. Kesatuan ini keberadaannya hanya sampai tugas
diselesaikan atau masalah terpecahkan. Kesatuan tugas biasanya dibentuk untuk
menangani masalah - masalah dan tugas –tugas yang kompleks dan melibatkan
beberapa satuan kerja organisasi yang meliputi para wakil dari suatu
organisasi, ditambah para ahli yang secara teknis diperlukan untuk menangani
masalah atau tugas.
2. Panitia : Panitia tetap (standing
committess ) dan panitia Ad hoc. Panitia tetap ( dikenal sebagai panitia
sruktural ) adalah bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk
untuk menangani tugas yang terus-menerus ada dalam organisasi seperti panitia
anggaran, panitia pengembangan, produk baru, panitia pembelian, dsb. Panitia
ini biasanya membuat rekomendasi formal kepada menejer tingkat atas atau
mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sendiri bagi suatu kegiatan
organisasi yang terbatas. Panitia Ad Hoc mempunyai fungsi yang serupa dengan
panitia tetap, hanya tidak bersifat tetap. Tujuan dibentuknya panitia manajemen
adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran
manajemen, puncak atau bahkan membuat keputusan sendiri.
3.
dewan atau komisi: merupakan
kumpulan dari orang yang mempunyai hak memutuskan dalam suatu kelompok kerja
dan merupakan suatu kelompok yang berhak memutuskan atau pencarian solusi
dengan kesepakatan bersama dalam memutuskan hal tersebut atau pilihan yang akan
diambil oleh suatu kelompok.
·
KELOMPOK
INFORMAL
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari
proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang.Keanggotaan kelompok
biasanya tidak teratur dan keanggotaanya biasanya ditentukan oleh daya tarik
bersama dari individu dan kelompok.Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang
jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati.
Kebutuhan-kebutuhan
yang mendasari terbentuknya organisasi informal :
1.
Kebutuhan sosial
Orang
membutuhkan lebih dari sekedar komunikasi yang bersifat formal berdasarkan
struktur dalam kelompok formal. Orang butuh lebih dari itu untuk memenuhi
kebutuhannya sosialnya.
2.
Pengetahuan perilaku yang dapat diterima
Melalui
kelompok informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang
berbagai perilaku yang dapat diterima di lingkungan organisasi. Hal tersebut
tentu saja tidak mungkin disampaikan dalam kelompok formal.
3.
Perhatian / simpati
Membangun
perhatian atau simpati dapat pula dilakukan melalui organisasi informal,karena
disini orang melakukan proses sosialisasi tanpa adanya batas atau tanpa melihat
posisi dalam kelompok formalnya.
4.
Bantuan dalam pencapaian tujuan
Organisasi
informal juga membantu kelompok formal dalam mencapai tujuannya, melalui bentuk
komunikasi untuk mempermudah anggota kelompok lebih paham tanpa melalui
saluran-saluran yang resmi.
5.
Kesempatan berpengaruh dan berkreasi
Melalui
kelompok informal seseorang diberi kebebasan untuk berkreasi dan mempengaruhi
orang lain sesuatu yang mungkin tidak pernah terjadi ( karena posisi yang dimilikinya
) dalam kelompok formalnya.
6.
Pelestarian nilai-nilai budaya
Secara
sadar atau tidak sadar, organisasi kelompok turut melestarikan dan mensuburkan
nilai-nilai budaya yang dimiliki kelompok. Walaupun secara formal budaya ini
juga disampaikan dan dikembangkan pada seluruh anggota kelompok.
7.
Komunikasi dan informasi
Kebutuhan
terakhir yang mendasari kelompok informal adalah kebutuhan akan komunikasi dan
informasi. Terutama komunikasi dan informasi yang tidak bisa disampaikan atau
tertutup melalui organisasi formal.
Pada hal
ini yang menjadi pembeda antar kelompok formal dan informal adalah terletak
pada aturan-aturan yang diberlakukan.
Ø Pengalaman Dalam Berkelompok
Dari mulai smp sampai masuk di perguruan
tinggi pasti kita tidak terlepas dari yang namanya suatu kelompok, baik itu
kelompok tugas ataupun kelompok belajar. sesuai dengan pengalaman saya pada
saat ditugaskan oleh dosen membentuk suatu kelompok untuk membuat suatu makalah
yang natinya harus dipersentasikan, dan
kebetulan saya disitu ditunjuk sebagai ketua kelompok. Disini saya mulai
memainkan tugas saya sebagai ketua kelompok yaitu dengan mengumpulkan para
anggota kelompok saya dan mulai membagi-bagikan tugas kepada anggota kelompok saya.
Adapun kendala yang saya dapat dari situ yaitu ada beberapa anggota saya yang
tidak dapat menemukan materi yang saya bagikan untuk pembuatan makalah tersebut,
dan pada saat itu saya mulai membackup atau menghandle tugas anggota yang tidak
dapat menemukan materi yang tidak dapat dia cari. Setelah semua materi dari
anggota lain dikumpulkan bersama , saya mulai menyusun materi tersebut dan
setelah materi tersebut telah tersusun rapih dan telah di edit. Saya mulai menujuk
salah satu anggota yang bertugas untuk mengeprint dan menjilid makalah yang
akan di persentasikan tersebut. Disini dapat saya simpulkan bahwa suatu
teamwork atau kelompok dalam mengerjakan suatu tugas lebih untung dibandingkan dengan
seseorang yang individualis (bekerja sendirian). Karna dengan adanya kelompok ,
tugas yang kita akan cari dapat lebih ringan karna adanya pembagian tugas yang
akan dikerjakan dan dapat menguntungkan kita dari segi tenaga, pikiran dan
efisiensi waktu pengerjaan tugas tersebut.
DISADUR DARI: