Jumat, 30 Desember 2011

KEPEMIMPINAN


Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang dan lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang leadership atau kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Berikut adalah definisi Kepemimpinan menurut beberapa tokoh:
  •  Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
  •         Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
  •  Moejiono (2002) memandang bahwa leadership (kepemimpinan) tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
  •  Menurut M. Karyadi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan menyatakan, Kepemimpinan adalah memproduksi dan memancarkan pengaruh terhadap kelompok-kelompok orang-orang tertentu sehingga mereka bersedia (willing) untuk berubah fikiran, pandangan, sikap, kepercayaan, dan sebagainya.
  •  Menurut DR. Hadari Nawawi didalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Menurut Islam mengatakan, Kepemimpinan adalah sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai, melatih agar orang-orang yang dipimpin dapat mengerjakan sendiri.

DEFINISI KEPEMIMPINAN MENURUT PARA TOKOH LUAR NEGERI:
  • George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17) Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Ordway Tead (1929) Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
  • Rauch & Behling (1984) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
  • Katz & Kahn (1978) Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
  • Hemhill & Coon (1995) Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
  • William G.Scott (1962)Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
  • Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
  • Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way of releasing creative power of groups. Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
  • Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961) Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
  • P. Pigors (1935)Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.


GAYA KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang yang memiliki kewenangan / kekuasaan untuk mempengaruhi / mengatur orang lain dalam kelompok organisasi. Menjadi pemimpin bisa karena dipilih, ditunjuk melalui musyawarah, ada pula menjadi pemimpin karena melalui paksaan yaitu dengan cara kekerasan, kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin sangat tergantung pada:
1.Watak dan sifat pribadi
2. Cara mengambil keputusan dalam rapat
3. pola dan tingkah laku
  Dari tiga hal tersebut dapat melahirkan gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah terdiri dari:
1. Gaya kepemimpinan Otokratis (Autokratis) /Otoriter
2. Gaya kepemimpinan Demokratis
3. Gaya kepemimpinan Laissez-faire / masa bodoh.


1.   Gaya Kepemimpinan Authoritarian / Otokratis / Otoriter
                                                                             Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak.Berikut adalah ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis:
  1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
  2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
  3. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
  4.  Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap
  5. Kurang percaya diri,  Sewenang-wenang,  Kurang toleransi,  Kurang memperhatikan yang dipimpin, Memaksakan kehendak, Tidak suka dikritik,  Mudah tersinggung dan mudah marah anggota.


2.      Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic/ Partisipatif
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Berikut adalah ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis:
  1.  Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
  2. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
  3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
  4. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
  5. Membuat keputusan secara musyawarah Kompromis dan terbuka, Saling menghargai sesama terutama terhadap yang dipimpin, Bijaksana, Menerima saran dan kritik yang positif, Hasil keputusan untuk kepentingan bersama, Disukai yang dipimpin.


3.Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire  (Kendali Bebas)
         Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.kendali bebas juga mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut bawahannya paling sesuai. Berikut adalah ciri-ciri gaya kepemimpinan Bebas / Laissez Faire  (Kendali Bebas):
1.       Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
2.       Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
3.       Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
4.       Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.
5.       Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.
6.       Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.
7.       Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
8.       Tidak yakin pada kemampuan sendiri, Tidak berani menanggung resiko, Sangat membatasi hubungan dengan yang dipimpin,  Tidak punya pendirian yang teguh, Kurang bersemangat dan masa bodoh, Sulit menerima perubahan ke arah kebaikan, Menerima apa adanya dan tidak nyaman bersama kelompok.

        Andai saya menjadi pemimpin, saya cenderung memilih gaya kepimpinan demokratis. Alasannya karna Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dan juga menyerap suara aspirasi dari rakyatnya baik dari kelompok minoritas ataupun mayoritas. Tapi saya berkeinginan menjadi pemimpin yang bertangan besi seperti margareth teacher, beliau dapat membawa inggris dari masa-masa sulit sehingga menjadi makin makmur sampai sekarang ini. Dan saya pun tidak ingin menjadi pemimpin yang di setir atau didekte oleh arus kepentingan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu saja. Sehingga saya dapat membawa Negara yang saya pimpin kedalam kemakmuran dan dapat mensejahterakan rakya-rakyat yang ada dinegara saya secara rata dan adil baik dalam ekonomi maupun hokum serta dalam hal mendapatkan hak yang harus mereka peroleh dari negara. Karna Negara dikatakan berhasil apabila rakyat yang kita pimpin dapat sejahtera dan mendapatkan hak dan keadilan yang sama rata.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dimas Amiluhur Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Blogger Template © 2009